GARUT, Gawatra.com - Ketua Gabungan Wartawan Tindak Garut Utara (Gawatra) Dede Saliman menyayangkan sikap pengelola SMAN 10 Garut, yang menolak bermitra dengan media cetak maupun online. Hal itu ditenggarai karena tidak adanya anggaran untuk membayar koran maupun berita -berita online.
"Kalau tidak bermitra, artinya pihak SMAN 10 Garut tidak membuka ruang untuk Kami para awak media. Dengan alasan tidak ada anggaran untuk membayar koran maupun berita -berita dari media online,"kata Dede, Sabtu (28/9/2024).
Menurutnya, bermitra atau bersinergi dengan media cetak maupun online, dengan cara berlangganan sudah menjadi hal yang biasa oleh setiap lembaga atau institusi maupun sekolah.
"Kalau caranya seperti itu, Kita buka-bukaan saja anggaran yang masuk ke SMAN 10 Garut, realisasi BOSP seperti apa, BPOD nya didapat seberapa besar,"tegasnya.
Sementara Rudi Humas SMAN 10 Garut saat ditemui pada Kamis (26/9/2024), mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa membayar tagihan surat kabar (media cetak), dikarenakan dananya tidak ada.
Karena, imbuhnya, SMAN 10 Garut melalui komite sekolah hanya meminta Rp.500 ribu per siswa untuk dana sumbangan pendidikan (DSP).
"Kedepannya Kami akan mempertimbangkan berlangganan atau tidaknya setelah rapat dengan komite,"ujarnya.
SMAN 10 Garut, kata Rudi, sangat keberatan berlangganan, pihaknya mendata tercatat ada sekitar 84 media cetak yang sering datang ke sekolah membawa surat kabar.
"Dengan jumlah yang banyak tersebut kami merasa keberatan karena keuangan di SMAN 10 GARUT ini tidak bisa mengcover surat kabar sebanyak itu,"cetusnya.
Di tempat yang sama salah satu humas SMAN 10 GARUT lainnya, Gin gin Ginanjar dengan nada yang cukup tinggi, jika media ingin bermitra silahkan dengan catatan menunggu hasil musyawarah dengan komite.
"Gini aja Pak,media cetak atau koran ingin bermitra silakan dengan catatan mau nunggu hasil kami bermusyawarah dengan komite, tidak akan bermitra atau berlangganan silahkan juga,"ketusnya.***red